Powered by Blogger

Subscribe to
Posts [Atom]


Monday, September 15, 2008

Essai Rune Tahun Kelima - 1976/1977 - Jessica Shoemaker

Essay Runecasting “Thor’s Hammer”

by
Jessica Shoemaker
5th Grade Slytherin
1976-1977


–Aku



Aku menemukan Laguz, terjatuh sempurna tanpa terbalik atau tertelungkup, menjawab pertanyaan pertama yang kuucapkan. Well –jadi, aku hanya tampak sebagai seorang gadis yang penuh misteri. Aku seorang penyendiri, menutup diri dari dunia luar. Tidak mudah berbaur, dan selalu menjaga jarak dari orang lain. Ada yang tidak diketahui, ada yang kusembunyikan dari dalam diriku. Dan… Itulah yang orang lain lihat saat berada didepanku.

Hagalaz jatuh tertelungkup. Rasa sakit dan kehilangan, kedua hal itu langsung terlintas dibenakku. Menjawab ‘apa-ketakutan-yang-aku-miliki-?’ Kehilangan orang tersayang merupakan ketakutan terbesarku. Aku takut, aku tidak akan mampu bertahan hidup jika sampai kehilangannya. Itu membuahkan rasa sakit yang berkepanjangan, entah kapan bisa sembuh.

Mencari jati diriku, siapa sebenarnya aku? Kebenaran dan mencari tahu apa yang selama ini tersembunyi. Perthro memberiku pertanda itu. Jati diri dan kebenaran, aku akan mencari tahu. Bagaimana? Aku menggeser Uruz menjadi sejajar tegak lurus dengan Laguzku tadi. Tindakan, keberanian dan pengetahuanlah jawabannya. Usaha dan kerja keras. Itu intinya. Well, ada Ingwaz, itu harapanku. Menjadi seseorang yang lebih manusiawi, dimana kadar perhatian terhadap sesama –bertambah. Begitukah? Seperti kepingan berukir Laguz, namun kali ini jatuh tertelungkup. Namun itu tidak mungkin, hanya ada satu Laguz dalam satu kantung yang kupegang ini. Itu Tiwaz, sekilas tadi mirip Laguz. Ya, tertelungkup. Sesuatu yang menghalangi jalanku adalah, perasaan mudah menyerah yang terlalu berlebihan. Sikap takut menghadapi kegagalan dan sulitnya menjalin sebuah komunikasi, sedangkan komunikasi adalah pembuka jalan. Dan itu yang menghalangi jalanku. Menemukan Eihwaz, membawa tujuan akhirku pada sebuah pencerahan. Pencerahan untuk menyingkap sesuatu yang tidak terucapkan. Bukankah itu baik? Untuk menemukannya, Nauthiz memberitahuku caranya… Hadapi ketakutanmu sendiri. Perasaan ‘mudah-menyerah’ yang aku sebut sebagai sebuah ketakutan. Kekuatan dari keinginan untuk ‘tidak-takut’. Itulah kuncinya. Dan terakhir, satu kepingan tersisa… Kenaz. Simbol akan sebuah harapan. Aku adalah cahaya –api, kekuatan untuk menciptakan takdirku sendiri. Akan selalu ada cahaya petunjuk, aku akan selalu bisa menemukan jalan keluar, karena aku adalah cahaya itu.

Essai Rune Tahun Keempat - 1976/1977 - Aurora Mielonen

ANCIENT RUNE ESSAY - A DEEPER VIEW OF HAGAL’S AETT

~A Thought About Rune Symbol/Meaning and Divinatory Meaning’s Relationship~

Aurora Mielonen
Murid Tahun Keempat Asrama Ravenclaw
Sekolah Sihir Hogwarts

I. Step One: Introduction About Ancient Rune

Rune Kuno, seperti yang telah kita pelajari di kelas, adalah suatu studi mengenai huruf-huruf atau simbol-simbol rune. Rune sendiri adalah alfabet Jerman kuno (yang bagi beberapa orang mirip tulisan paku) yang digunakan di Eropa Utara, Skandinavia, Kepulauan Britania, serta Islandia sejak tahun 100 B.C.E. hingga 1600 C.E.

Huruf/simbol rune ini memiliki kaitan erat dengan kepercayaan masyarakat kuno, dimana mereka mempercayai bahwa setiap dewa memiliki kekuasaan dan tugas yang dialirkan ke batu-batu rune, sehingga memiliki kekuatan magis bagi penggunanya. Karena itu, selain untuk menulis, rune juga digunakan dalam sihir dan ramalan. Kata ramalan (divination) sesungguhnya tidak tepat, sebab apa yang disebut dengan runecasting itu tidaklah benar-benar memperlihatkan pada kita masa depan sesungguhnya, melainkan hanya memberi gambaran dan petunjuk (oracle, red.). Mengenai sihir dengan menggunakan Rune, ada beberapa bentuk, di antaranya sihir menggunakan bind-runes dan runic scripts. Penulis tidak akan menjelaskan tentang ini lebih lanjut, sebab penulis sendiri belum mempelajari masalah sihir menggunakan rune yang kuno itu.

Ada banyak variasi alphabet rune atau lebih dikenal dengan nama ’futhark’. Setiap versi memiliki nama, bentuk, arti, dan makna esoterik (hanya dimengerti orang-orang tertentu saja), dan kekuatan magis. Satu variasi tidak bisa sembarangan digabungkan dengan variasi yang lain, karena artinya bisa sangat membingungkan. Adapun tiga jenis alfabet rune yang paling dikenal oleh dunia modern adalah Elder Futhark atau Old Germanic Rune yang memiliki 24 rune dan merupakan rune tertua, Younger Futhark yang memiliki lebih sedikit rune dan umumnya digunakan di Skandinavia, serta Anglo-Saxon Futhorc yang merupakan pengembangan dari alfabet rune sebelumnya.

II. Step Two: Elder Futhark, The Most Ancient Rune

Elder Futhark atau Old Germanic Rune, merupakan versi tertua dari alfabet rune. Termasuk ke dalam rumpun bahasa Proto-Germanic, Proto-Norse, Gothic, serta Alamannic, futhark ini diturunkan dari alfabet Italia lama, serta digunakan oleh bangsa-bangsa Germanic pada abad ke-2 hingga ke-8 sebagai ukiran pada artifak dan batu rune.

Selama beberapa abad, Elder Futhark merupakan abjad rune yang paling umum digunakan di Eropa Utara, meski lama-kelamaan, terutama di Skandinavia, abjad rune yang satu ini mengalami perubahan menjadi Younger Futhark yang jumlah simbolnya lebih sedikit, sementara bangsa Anglo-Saxon dan Frisian mengembangkannya menjadi Anglo-Saxon Futhorc. Sejak itu, pengetahuan tentang bagaimana membaca suatu teks dengan alfabet Elder Futhark dan segala sesuatu yang berhubungan dengan rune tersebut mulai terlupakan.

Kata ‘Futhark’ sendiri berasal dari inisial-inisial nama enam huruf/simbol pertama abjad rune ini. Elder Futhark, seperti yang telah kita ketahui, memiliki dua puluh empat simbol. Simbol-simbol itu kemudian terbagi menjadi tiga grup berisi delapan simbol rune yang disebut Aett (Aettir dalam bentuk jamak), yang akan dijelaskan di bawah.

III. Step Three: Knowing A Little More About The Three

Seperti yang dikatakan sebelumnya, Elder Futhark terbagi dalam tiga buah Aettir. Aett (bentuk tunggal dari Aettir) berarti delapan dalam bahasa Norse Lama, dan dalam Elder Futhark, Aett berarti sebuah grup yang berisi delapan simbol rune. Aettir ini digunakan untuk memudahkan mengingat urutan simbol rune, dan juga memiliki kegunaan yang signifikan dalam hal-hal magis. Ketika berhubungan dengan penggunaan rune dalam ramalan (atau lebih tepatnya, runecasting), Aettir sering diasosiasikan dengan dewa tertentu. Adapun Aettir yang kita kenal adalah Freyja’s Aett, Hagal’s Aett dan Tyr’s Aett.

Aett pertama adalah Freyja’s Aett, yang sesuai namanya, bernaung pada Dewi Kematian, Cinta dan Magis bangsa Norse: Freyja. Aett ini dihubungkan dengan penciptaan dunia, ras-ras yang mendiaminya, serta para dewa-dewi-nya. Rune dalam Aett ini memiliki pengaruh untuk membuat segala sesuatunya dimulai. Dalam runecasting, rune-rune dalam Freyja’s Aett mengekspresikan prinsip-prinsip dasar kehidupan, seperti uang, kesehatan, konflik, kecerdasan, control, pengetahuan, keseimbangan dan kesenangan—hal-hal praktis. Ia juga banyak digunakan dalam pertanyaan mengenai cinta atau keluarga, sesuai dengan pemilik Aett ini, Freyja.

Aett kedua adalah Hagal’s Aett. Ada perbedaan pendapat mengenai siapa ’pemilik’ Aett kedua ini. Ada yang mengatakan bahwa Aett ini dinaungi oleh Hel, Dewi Kematian dan Underworld, sesuai dengan kenyataan bahwa dua rune pertama dalam Aett ini memiliki sifat alami yang sedikit ’keras’. Sebagian lain mengatakan bahwa Aett ini dimiliki oleh Heimdall, The Watcher. Bagaimanapun, ada satu kesepahaman bahwa Aett ini berkorespondensi dengan kekuatan di luar pengaruh manusia dan dengan pengertian secara kosmis. Rune-rune dalam Hagal’s Aett merepresentasikan kekuatan-kekuatan seperti Norns, waktu, Wyrd, dan pengembangan spiritual. Ia juga berelasi dengan permasalah emosional dan kondisi psikologis suatu individu.

Aett terakhir adalah Tyr’s Aett, yang bernaung di bawah sang Dewa Perang dan Keadilan, Tyr. Aett ini diasosiasikan dengan pengalaman-pengalaman yang membentuk atau mengubah kehidupan manusia. Ia berkaitan dengan kondisi manusia, aspek sosial, dan transformasi sosial. Aett terakhir ini jelas ‘melebihi’ dua Aett sebelumnya, di mana ia berhubungan erat dengan relasi antar umat manusia selain juga berhubungan dengan kehidupan seksual. Aett pertama memiliki kaitan erat dengan dunia luar/materi, Aett kedua berhubungan dengan inner world atau dunia spiritual, sementara Aett ketiga memadukan kedua dunia tersebut dan kebanyakan rune pada Aett ini memiliki arti ganda yang meliputi kedua aspek tersebut.

IV. Step Four: A Deeper View of Hagal’s Aett

Setiap simbol rune memiliki arti dan makna secara magis. Pertama-tama, kita memiliki nama sebuah simbol, kemudian nilai fonetisnya, lalu hal yang dilambangkan rune tersebut dan pada akhirnya, makna esoterik dari simbol rune tersebut digunakan dalam apa yang kita sebut sebagai runecasting. Jika sebuah rune terbalik, dalam artian simbolnya masih terlihat, hanya saja terputar 180 derajat, ia memiliki arti dan makna yang berbeda dari rune yang jatuh tegak. Beberapa Rune terlihat sama ketika jatuh tegak atau terbalik, namun sama seperti simbol-simbol Rune lain yang terlihat berbeda ketika jatuh terbalik, mereka dapat jatuh secara merkstave (secara harfiah berarti ’ranting gelap’). Ketika jatuh terbalik atau merkstave (tertelungkup), sebuah rune memiliki arti yang berbeda dari ketika ia jatuh tegak. Bagaimanapun, arti dan makna dari rune yang jatuh secara terbalik atau merkstave tidaklah selalu merupakan kebalikan atau lawan dari arti dan maknanya ketika jatuh tegak. Mereka umumnya justru memiliki konotasi yang lebih negatif daripada arti dan makna rune yang jatuh tegak.

Hagal’s Aett, seperti yang telah dibahas sebelumnya, adalah Aett yang berhubungan dengan kondisi psikologis dan emosional dari suatu individu. Kedelapan huruf di dalamnya pun berkorespondensi dengan kekuatan di luar pengaruh manusia dan dengan pengertian secara kosmis. Rune-rune dalam Hagal’s Aett merepresentasikan kekuatan-kekuatan seperti Norns, waktu, Wyrd, dan pengembangan spiritual. Singkat kata, Aett ini adalah Aett pengembangan akan kesadaran spiritual dan magis, pertumbuhan psikologis dan evolusi diri.

Selain memiliki inti arti yang sama secara umum, kedelapan simbol dalam Hagal’s Aett juga memiliki arti dan makna spesifik yang berbeda-beda. Makna masing-masing rune sendiri berkaitan erat dengan lambangnya, di mana satu simbol rune melambangkan satu arti, dan kemudian menghasilkan beberapa makna esoterik yang didasarkan pada kepercayaan dan asosiasi lambang tersebut terhadap sesuatu hal, seperti yang akan kita telusuri satu-persatu di bawah ini.

a. Hagalaz

user posted image

Pelafalan: haw-gaw-laws

Bunyi huruf: H

Arti/Lambang: Hujan Es

Dewa: Heimdall The Watcher dan Hel (Dewi Niflheim/Underworld).

Warna: Biru muda

Pohon: Ash (Kayu Candu, Fraxinus L.)/Yew (Taxus baccata)

Herba: Lily-of-the-valley (Convallaria majalis)

Batu Permata: Onyx

Arti mendalam secara tegak: Kemurkaan alam, destruktif, kekuatan tak terkendali; terutama atas cuaca; atau alam bawah sadar, percobaan, krisis yang terkontrol; mengarah pada kelengkapan; harmoni secara internal, menghilangkan pengaruh yang tak diinginkan, memecah pola destruktif.

Arti mendalam secara merkstave (Hagalaz tidak dapat dibalik): Bencana alam, malapetaka, stagnasi, kehilangan kekuatan, sakit, penderitaan, krisis.

Hujan es. Hal itulah yang dilambangkan oleh rune ke-9 dari Elder Futhark ini. Hujan es terbentuk dalam awan badai ketika air yang didinginkan dengan sangat mengalami kontak dengan partikel pengembunan, seperti debu. Setelah melalui beberapa proses lain, sebuah batu hujan es memperoleh lapisan es dan membesar. Begitu sebuah batu hujan es menjadi sangat berat, maka hujan es pun akan berjatuhan ke Bumi.

Sesuai pengalaman, batu hujan es seukuran kacang polong atau bola golf bukanlah hal yang langka, dan seberapapun ukuran batu hujan es tersebut, ia tetap memiliki kekuatan destruktif yang serius. Contoh yang sering terjadi adalah kerusakan pada kendaraan, jendela loteng, benda lain yang berkaca, juga tanaman pangan. Hujan es yang masif diketahui dapat menimbulkan gegar otak atau trauma kepala parah, namun jarang. Bagaimanapun, awan yang memproduksi hujan es dapat dikenali akan warnanya yang kehijauan.

Sama seperti hujan es, Hagalaz dimaknai sebagai kekuatan alam yang destruktif. Kekuatan yang tak terkendali akan alam bawah sadar seseorang. Bagaimanapun, krisis yang akan/telah datang ini dapat dikontrol, sebab terkadang ia bisa dikenali sebelum muncul, sehingga kita dapat mencari jalan untuk menghilangkan pengaruh yang tidak kita inginkan.

Ketika sebuah hujan es menjadi berlebihan, ditambah dengan badai, segalanya akan menjadi kacau. Hagalaz merkstave jelas menggambarkan suatu kondisi di mana seakan-akan ada badai hujan es di sekitar manusia. Bencana alam adalah satu frasa yang tepat untuk itu. Sebuah malapetaka yang mengakibatkan stagnasi, dan pada akhirnya, penderitaan serta krisis.

b. Nauthiz

user posted image

Pelafalan: now-these

Bunyi huruf: N

Arti/Lambang: Kebutuhan

Dewa: Norns (tiga dewi nasib/takdir) dan Nott (dewi malam)

Warna: Hitam

Pohon: Beech (Fagus L.)/Mountain ash (Rowan, Sorbus aucuparia)

Herba: Bistort (Persicaria bistorta)

Batu Permata: Lapis lazuli

Arti mendalam secara tegak: Penundaan, pembatasan, ketahanan yang mengarah pada kekuatan; inovasi; kepercayaan diri, keinginan kuat untuk mengatasi stress; kebingungan; dan konflik, ketahanan, kelangsungan hidup, determinasi, satu waktu untuk melatih kesabaran, pengenalan akan takdir seseorang, perubahan besar yang ditimbulkan sendiri, kebutuhan.

Arti mendalam secara terbalik/merkstave: Pengekangan atas kebebasan, stress, kerja keras, pekerjaan yang membosankan, kelalaian, kebutuhan yang sangat, keinginan, kelaparan, kehilangan, lapar mental.

Rune ini termasuk rune yang sedikit abstrak. Sama seperti salah satu ’pelindung’-nya, Norns yang melambangkan takdir akan tiga masa (masa lalu, masa kini, dan masa depan), rune ini sedikit misterius. Hal itu juga berkorelasi kuat dengan lambang rune ini: Kebutuhan.

Kebutuhan adalah sesuatu yang abstrak. Ada kebutuhan secara fisik maupun mental, dan kebutuhan itu berbeda-beda bagi setiap orang. Ketika seseorang ingin agar kebutuhannya terpenuhi, maka orang tersebut akan berusaha kuat untuk mendapatkan hal itu. Maka dari itu, Nauthiz memiliki makna akan ketahanan yang mengarah pada kekuatan, kepercayaan diri untuk mendapatkan/menghasilkan sesuatu, keinginan kuat atau determinasi. Kebutuhan seseorang kadang juga terbatas oleh hal-hal tertentu, dan Nauthiz pun berarti pembatasan. Pembatasan akan rasa ’ingin’, akan kebutuhan di dalam hati setiap manusia yang kadang berlebihan.

Nauthiz terbalik atau merkstave merepresentasikan satu keadaan dimana kebutuhan manusia menjadi terlalu berlebih, bahkan nyaris tak dapat terpenuhi. Di saat seperti demikian, yang akan timbul justru rasa terkekang, stress, kelalaian. Suatu pekerjaan akan menjadi membosankan. Tak jarang, kelaparan mental pun timbul akibat hal itu.

c. Isa

user posted image

Pelafalan: ee-saw

Bunyi huruf: I

Arti/Lambang: Es

Dewa: -

Warna: Hitam

Pohon: Alder (Alnus glutinosa)

Herba: Henbane (Hyoscyamus niger)

Batu Permata: Mata-kucing

Arti mendalam secara tegak: Sebuah tantangan atau kekecewaan, hambatan psikologis akan pemikiran atau aktifitas; termasuk keluhan, perhentian; atau saat untuk melihat ke dalam batin dan menunggu apa yang akan terjadi; atau untuk mencari pencerahan, menghentikan; menghalangi; atau mencegah suatu proses atau kejadian. Rune ini juga menguatkan rune-rune lain di sekitarnya. Arti mendalam secara merkstave (Isa tidak dapat dibalik): Ego-mania, kebodohan, kebutaan, pemborosan, pengkhianatan, ilusi, tipu muslihat, serangan mendadak, persekongkolan.

Es, bentuk padat dari air, adalah hal yang berkaitan dengan rune Isa. Air padat ini dapat saja terlihat indah (mis: ketika berada dalam bentuk kepingan salju), namun bisa juga berbahaya (ia licin). Hal ini merefleksikan sebuah tantangan atau hambatan. Baik secara fisik ataupun psikis. Es juga merupakan benda alami yang cukup kuat. Susah dihancurkan dan licin (kecuali pada kondisi ekstrim), benda ini jelas-jelas merupakan sebuah penghalang. Di sini, Isa menggambarkan adanya penghalang, namun bukan berarti jalan kita berhenti sampai di situ. Penghalang tersebut justru ditafsirkan sebagai suatu saat di mana kita sebaiknya berhenti sejenak dan melihat ke dalam diri, mencari pencerahan serta jalan keluar akan masalah yang kita hadapi. Dan karena es termasuk kuat, maka Isa pun memperkuat makna rune di sekitarnya—biasanya digunakan dalam bind-runes.

Apa yang menjadi makna dari Isa yang jatuh merkstave? Mari kita pikirkan apa yang terjadi ketika jalan kita tertutup oleh es yang tebal dan cukup luas sehingga kita kesusahan mencari jalan keluar. Kebutaan, timbul karena kita tak dapat ’melihat’. Bukan hanya hal-hal yang kasat mata, tapi juga yang abstrak, yang berhubungan dengan emosi. Egoisme bisa saja timbul. Penghalang yang kuat ini juga dapat menimbulkan bayangan atau ilusi, seperti yang terkadang kita lihat pada permukaan es. Ketika semua tertutup, tak terlihat, maka tipu muslihat serta serangan mendadak yang timbul dari sebuah persekongkolan juga dapat dilancarkan: sebuah pengkhianatan.

d. Jera

user posted image

Pelafalan: yare-awe

Bunyi huruf: J (Y)

Arti/Lambang: Tahun, Panen

Dewa: Freyja dan Freyr.

Warna: Biru muda

Pohon: Oak (Ek, Quercus L.)

Herba: Rosemary (Rosmarinus officinalis)

Batu Permata: Cornelian

Arti mendalam secara tegak: Terealisasinya hasil dari sebuah usaha, suatu waktu akan kedamaian dan kebahagiaan, musim yang baik, terobosan melalui stagnasi, harapan akan kedamaian dan kesejahteraan, tercapainya sukses, roda kehidupan, segala hal berubah pada saatnya, perubahan, pertumbuhan, segala sesuatu yang berkaitan dengan waktu.

Arti mendalam secara merkstave (Jera tidak dapat dibalik): Kemunduran mendadak, kekalahan, nasib sial. Perubahan besar, pengulangan, pemilihan waktu yang salah, kemiskinan, konflik.

Jera melambangkan tahun atau panen. Kata tahun (year) sendiri berasal dari bahasa Inggris Lama gēr, yang kira-kira berarti suatu perioda waktu. Selama ini, kita mengetahui bahwa satu tahun adalah waktu yang ditempuh oleh Bumi kita untuk mengelilingi Matahari. Bumi terus berputar, baik pada porosnya maupun mengelilingi matahari. Hal ini melambangkan sebuah roda, roda kehidupan yang terus berputar, menyebabkan segala sesuatu berubah seiring waktu. Dan segala hal memang berubah pada saatnya, entah kita sadari ataupun tidak. Segalanya—tumbuh dan berkembang.

Tahun yang baik biasanya diidentikkan dengan panen yang baik—hasil yang melimpah. Secara turun-temurun, hasil yang melimpah tersebut merupakan hasil dari sebuah kerja keras, sehingga Jera pun bermakna terealisasinya hasil dari sebuah usaha. Ketika sebuah usaha (tak hanya panen yang berhubungan dengan pangan) berhasil, maka saat-saat penuh kebahagiaan pun akan tiba. Kedamaian serta kesejahteraan pun akan tercipta.

Agak susah menghubungkan Jera merkstave dengan hal-hal yang berhubungan langsung dengan tahun, sebab sampai sekarang, hari terus berganti dan kita masih menambah hitungan tahun kita. Namun mungkin kita dapat membayangkan apabila kita mengalami suatu masa yang buruk, di mana segala sesuatunya tampak tidak berhasil, panen yang jelek atau gagal, misalnya. Ketika panen gagal di satu masa, orang cenderung menganggap bahwa tahun itu tahun yang buruk bagi mereka. Panen yang gagal juga dianggap sebagai nasib sial, sama seperti apa yang menjadi makna Jera ketika merkstave. Sebuah kemunduran. Kegagalan juga membuat perubahan besar di satu atau beberapa sisi, menyebabkan kita mengulang segalanya dari awal. Di sisi lain, kegagalan ini kadang diakibatkan oleh kesalahan kita sendiri dalam pemilihan waktu untuk melakukan sesuatu. Akibatnya, kemiskinan dan konflik pun tak terhindarkan.

e. Eihwaz

user posted image

Pelafalan: eye-wawz

Bunyi huruf: Ë (EI)

Arti/Lambang: Pohon Yew (Taxus baccata)

Dewa: Odin

Warna: Biru gelap

Pohon: Yew (Taxus baccata)

Herba: Mandrake (Mandragora L.)

Batu Permata: Topaz (Ratna cempaka)

Arti mendalam secara tegak: Kekuatan, reliabilitas, dapat diandalkan, pencerahan, ketahanan, pertahanan, perlindungan, mempermudah masa transisi dalam kehidupan.

Arti mendalam secara merkstave (Eihwaz tidak dapat dibalik): Kebingungan, kerusakan, ketidakpuasan, kelemahan.

Eihwaz dilambangkan oleh yew, semacam pohon konifer yang umumnya hidup di Eropa bagian barat, tengah, dan selatan, daerah barat-laut Afrika, Iran sebelah utara, dan Asia bagian barat-daya. Seperti yang telah kita ketahui, pohon ini adalah salah satu pohon penghasil kayu untuk tongkat sihir. Tongkat sihir sendiri adalah sebuah alat yang dapat dikatakan penting bagi seorang penyihir. Sebuah pertahanan. Maka dari itu, Eihwaz pun melambangkan pertahanan serta perlindungan.

Yew juga merupakan bahan yang terpilih untuk pembuatan longbow (semacam senjata yang menggunakan panah), di mana busur dari kayu yew memiliki konstruksi sedemikian rupa hingga inti kayunya berada di dalam, sementara sapwood atau lapisan terluar kayu dekat kulitnya berada di luar. Dengan demikian, sifat alami dari kayu yew ini akan menjadi keuntungan bagi pengguna busur tersebut, sebab inti kayunya dapat menahan tegangan sementara sapwood-nya elastis dan mengijinkan busur untuk meregang dengan baik. Ketika panah dilepaskan, kedua bagian kayu ini akan kembali pada kondisinya semula. Busur dari kayu yew sangat terpercaya, maka dari itu, Eihwaz pun melambangkan kekuatan dan reliabilitas—sesuatu yang dapat diandalkan. Ia juga dimaknai sebagai sesuatu yang mempermudah suatu masa transisi.

Ketika seorang penyihir tak mempunyai tongkat sihir (Anda tak perlu diingatkan terus-menerus bahwa yew adalah salah satu bahan pembuat tongkat sihir, kan?), maka penyihir tersebut akan menjadi lebih lemah, terutama jika berhadapan dengan penyihir lain yang memegang tongkat. Ini jelas-jelas merefleksikan makna Eihwaz ketika jatuh merkstave: Sebuah kelemahan, dan terkadang, kebingungan.

Meski kayunya terbilang baik untuk tongkat sihir dan busur panah, daun yew sangat beracun. Buahnya yang berwarna merah dan mirip buah beri (umumnya disebut aril) cukup kenyal dan sangat manis, namun bijinya sangatlah pahit dan beracun. Hal ini menjadikan yew sebagai tanaman yang cukup kompleks, sehingga orang pun harus berhati-hati. Terkadang, orang menjadi bingung, dan Eihwaz merkstave pun melambangkan kebingungan, juga ketidakpuasan akan sesuatu.

f. Perthro

user posted image

Pelafalan: perth-row

Bunyi huruf: P

Arti/Lambang: Dice Cup (Cangkir Tanah)

Dewa: Frigg, The ”All Mother”.

Warna: Hitam

Pohon: Beech (Fagus L.)/Aspen (Populus)

Herba: Aconite (Aconitum napellum)

Batu Permata: Aquamarine

Arti mendalam secara tegak: Arti yang tidak jelas, hal yang rahasia, misteri, hal-hal tersembunyi, kemampuan gaib, inisiasi, pengetahuan akan takdir seseorang, pengetahuan akan masa depan, misteri wanita termasuk kesuburan wanita, persahabatan, kebahagiaan, perubahan evolusioner, kesuburan, mempermudah kelahiran, ramalan dan sihir, memperkuat kemampuan cenayang.

Arti mendalam secara terbalik/merkstave: Adiksi atau ketergantungan, stagnasi, kesendirian, rasa tidak enak badan.

Lambang dari Perthro adalah semacam cangkir atau piala tanah yang digunakan untuk meramal atau untuk mengocok dadu dalam sebuah permainan—biasanya judi. Judi adalah sesuatu permainan yang misterius, tak dapat ditebak. Hidup pun demikian, tak dapat ditebak. Ramalan (divination) juga terkadang masih tak jelas, rahasia dan misterius. Perthro juga memiliki makna-makna tersebut: hal-hal yang gaib, misterius, serta masih rahasia dan belum jelas. Ia pun diartikan sebagai pengetahuan akan masa depan, akan takdir seseorang. Memaksa seseorang untuk mengambil pilihan dan menguasai takdir mereka sendiri

Di sisi lain, Perthro dikaitkan dengan makhluk paling misterius di dunia ini: wanita. Ia pun dihubungkan dengan kesuburan, kelahiran, serta persahabatan, kebahagiaan dan perubahan evolusioner.

Perthro melambangkan ramalan dan judi secara tidak langsung. Ketika seseorang menjadi terlalu tergantung pada ramalan, atau terlalu menggemari judi, ia akan mengalami apa yang disebut ketergantungan. Terkadang, kehidupan pun akan menjadi stagnan. Karena itu, Perthro terbalik atau merkstave memiliki makna adiksi dan stagnasi. Secara fisik, rasa tidak enak badan dapat muncul, sementara secara psikis, Perthro terbalik atau merkstave merepresentasikan kesendirian.

g. Algiz

user posted image

Pelafalan: all-yeese

Bunyi huruf: Z (atau –R terakhir pada suatu kata)

Arti/Lambang: Elk (Rusa Besar)

Dewa: Heimdall, The Watcher

Warna: Emas

Pohon: Yew (Taxus baccata)

Herba: Angelica (Angelica L.)

Batu Permata: Amethyst (Kecubung)

Arti mendalam secara tegak: Perlindungan, tameng, keinginan untuk melindungi diri sendiri atau orang lain, pertahanan, menangkal setan/hal jahat, pelindung, hubungan dengan Tuhan, kebangkitan, mengikuti insting, menjaga kesuksesan.

Arti mendalam secara terbalik/merkstave: Bahaya tersembunyi, konsumsi oleh kekuatan spiritual atau yang bersifat ketuhanan, hilangnya hubungan dengan Tuhan/dewa, tabu, peringatan, penolakan.

Algiz adalah elk: rusa besar. Salah satu spesies rusa terbesar di dunia (hanya moose yang dapat mengalahkan ukuran hewan yang satu ini) ini hidup di hutan dan tepian hutan, serta memakan rerumputan, dedaunan, bahkan kulit kayu. Makhluk cantik ini, meski merupakan satwa asli Amerika Utara dan Asia Timur, telah mampu beradaptasi dengan sangat baik di daerah manapun tempat mereka diperkenalkan. Elk jelas-jelas pandai mengikuti instingnya, karena itu, Algiz pun dimaknai agar kita mengikuti insting kita demi meraih/menjaga kesuksesan.

Elk jantan memiliki sepasang tanduk besar dan masif di kepalanya yang berganti setiap tahun. Tanduk ini kuat dan berperan banyak. Ia berguna sebagai senjata untuk melindungi diri, juga untuk gulat a la para elk yang biasa terjadi ketika mereka memperebutkan betina. Karena itulah, Algiz pun bermakna sebagai pelindung, sebuah tameng, pertahanan, serta keinginan untuk bertahan dan/atau mempertahankan sesuatu, untuk melindungi diri sendiri atau orang lain.

Masyarakat kuno juga mereferensikan elk sebagai kekuatan spiritual. Elk betina pun diinterpretasikan sebagai simbol kelahiran kembali. Dari kedua hal itu, Algiz pun memiliki makna sebuah hubungan dengan Tuhan/dewa, hal yang menangkal setan atau sesuatu yang jahat, juga kebangkitan.

Adaptasi yang sangat baik dari rusa besar ini sendiri terkadang menimbulkan ancaman bagi makhluk hidup asli dan ekosistem suatu daerah. Algiz merefleksikannya sebagai suatu bahaya tersembunyi. Karena beberapa orang menghubungkan elk dengan kekuatan spiritual, maka Algiz terbalik atau merkstave pun dimaknai sebagai konsumsi oleh kekuatan yang bersifat ketuhanan di satu sisi. Dan di sisi lain, ia diinterpretasikan sebagai hilangnya hubungan antara manusia dengan Tuhan/dewa. Sesuatu yang tabu, bahkan mungkin sebuah peringatan atau penolakan.

h. Sowilo

user posted image

Pelafalan: soe-wee-low

Bunyi huruf: S

Arti/Lambang: Matahari

Dewa: Baldur (Dewa Kecantikan), The Solar Wheel.

Warna: Putih/Perak

Pohon: Juniper (Juniperus L.)

Herba: Mistletoe (Viscum album)

Batu Permata: Ruby (Mirah delima)

Arti mendalam secara tegak: Sukses, tercapainya sasaran, kehormatan, kekuatan-hidup, kesehatan, keutuhan, kekuatan, tenaga elemental, energi, kesuburan, penyembuhan, panduan, petunjuk.

Arti mendalam secara merkstave (Sowilo tidak dapat dibalik): Sasaran/harapan palsu, nasihat buruk, kesuksesan palsu, kerusakan, retribusi, keadilan, melihat ke bawah akan kesombongan/kesia-siaan, kemurkaan Tuhan.

Matahari, seperti yang kita kenal, adalah salah satu sumber kehidupan (selain air, tentu saja). Tanpa bintang terdekat dari Bumi ini, kehidupan tak akan berjalan lancar. Sowilo merepresentasikan segala hal yang berhubungan dengan matahari. Tanaman jelas membutuhkan cahaya matahari selain air, sehingga Sowilo pun melambangkan kesuburan. Kesuburan mengakibatkan panen yang baik—dan itu berarti kesuksesan, tercapainya sasaran. Matahari juga merupakan sumber energi alami, sehingga Sowilo diinterpretasikan sebagai energi, kekuatan-hidup, tenaga elemental. Kekuatan-hidup menghasilkan apa yang kita sebut sebagai kesehatan, keutuhan, dan kekuatan diri. Energi ini juga dapat menyembuhkan, dan Sowilo juga dimaknai sebagai penyembuhan.

Selain itu, ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu, matahari digunakan sebagai panduan, di mana manusia purba menggunakan matahari (dan juga bintang-bintang) sebagai penunjuk arah. Akibatnya, rune Sowilo pun memiliki makna sebagai panduan atau petunjuk.

Ketika matahari tidak bersinar, segalanya menjadi gelap. Di saat demikian, harapan palsu pun muncul. Inilah apa yang menjadi makna dari Sowilo merkstave. Harapan palsu, bahkan tak jarang, nasihat yang buruk dan mencelakakan pun diterima. Akibatnya, kesuksesan palsu pun diraih. Matahari yang tidak bersinar juga dikaitkan dengan kiamat. Ketika kiamat tiba, maka keadilan pun muncul, ganti rugi akan ditagih, dan pertanggungjawaban kita pada Tuhan akan ditanyakan. Tidak bersinarnya matahari juga dipercaya sebagai salah satu bentuk kemurkaan Tuhan. Dengan demikian, Sowilo merkstave pun diinterpretasikan sebagai retribusi, keadilan, dan kemurkaan Tuhan.

V. Step Five: Conclusion About Rune Symbol/Meaning and Divinatory Meaning’s Relationship

Setiap rune, seperti yang telah kita lihat sebelumnya, memiliki lambang serta arti dan makna esoterik yang umumnya bermacam-macam. Bagaimanapun, lambang serta arti dan makna dari sebuah rune berhubungan satu sama lain. Ketika satu buah rune melambangkan satu hal, maka artinya secara magis/psikologis akan memiliki korelasi kuat dengan apa yang dilambangkannya. Sebagai contoh, Hagalaz yang memiliki lambang hujan es dimaknai sebagai kekuatan alam yang destruktif, sebab hujan es memang memiliki kekuatan yang merusak, dan Sowilo dengan lambang matahari diartikan sebagai panduan atau petunjuk, sebab di zaman purba, manusia menggunakan matahari serta bintang-bintang sebagai petunjuk. Penyebab adanya korelasi antara lambang, arti dan makna rune ini sendiri adalah pengalaman dan kepercayaan manusia-manusia zaman dahulu akan suatu hal/benda tertentu.

Ketika sebuah rune terbalik atau bahkan merkstave, artinya pun berbeda. Umumnya tidak berlawanan, namun merupakan sisi negatif dari maknanya apabila jatuh tegak. Makna secara terbalik atau merkstave ini pun menggambarkan sisi negatif dari lambang rune tersebut, atau hal negatif yang akan terjadi jika sesuatu itu tidak ada atau justru berlebihan.

References

Wilfred, J. Ancient Runes Made Easy.
Branstein, S.V. Rune Dictionary.
Oswald, B. Oswald The Runemaker Book (Muggle Book)
Halvorsen, I. Runes : Alphabet of Mystery.

Perth, G. Rune Symbolism and Oracles.

Schweitzer, W.D. Wolf Den’s Rune Book.

Author’s Note:

Sumber asli esai ini adalah berbagai website tentang Elder Futhark Rune, Wikipedia, dan imajinasi penulis.

layout by :
-mYu-
(c) 2008